Betapa Enaknya Banyak Uang, Sayangnya . . . | BFA

Tim RBeBe - 19 April 2024

Bukan itu tujuan hidup dan yang bisa kaya hanya segelintir.

Ntar, gue pingin tanya kok hanya sedikit ?

Lah kebanyakan emang gitu konsepnya. Suatu perusahaan, kalau karyawan isinya ratusan ribu atau sampai jutaan orang, kayak Amazon tuh di tahun 2022. Anggap aja semua ingin bergaji tinggi, yang kepilih kan cuma dikit banget untuk jadi direktur.

Tapi zaman teknologi gini kan membantu orang bisa kaya, orang desa bisa jualan sukses

Ha ha ha, iya bisa aja tapi cuma dikit. Biar orang darimana saja bsa jualan tapi kalau lu mau belanja online, produk yang muncul di permukaan, yang bisa bersaing dengan harga murah ya lagi-lagi orang yang punya modal banyak. ORang desa bisa jualan tapi untuk sukses dan kaya tunggu dulu

Terus pelatihan-pelatihan UMKM, para motivator, tokoh agama dan lainnya itu?

Halah, anggep aja di jalan depan lu ada 10 orang jualan gorengan dan semuanya dilatih maksimal, kan tetap aja ada yang sukses dan kagak, kalaupun semua sukses ya tinggal dibagi aja. Dunia hanya membuat sedikit orang kaya. Intinya bukan itu tujuan hidup.

Barusan gue kedatangan orang, ibu-ibu gendong anak jalan kaki bawa plastik besar dagangan cireng mentah, sudah sore, baru kejual beberapa katanya, terus ibu itu diminta keluar kompleks sama satpam, karena ada warga yang curiga, takutnya ibu itu berniat jahat. Entahlah, tapi memang jadi orang miskin itu pedih, dan lu tau sendiri masih banyaaak sekali orang miskin. Kalaupun orang merasa sudah beramal sesuai ketentuan agama, bayar pajak sesuai ketentuan negara tapi kenyataannya orang miskin dan lapar masih baaanyaaak.

Terus gimana?

Nah sekarang gini, kan banyak orang kaya bilang, mereka sukses karna kerja keras, belajar cerdas dan seterusnya. Tapi kenyataannya kekayaan itu ya perlu adanya faktor kesempatan, ketemu jalannya, orang yang tepat, situasi kondisi mendukung dan seterusnya. 

Jadi jangan mentang-mentang lu merasa berjuang, kerja keras, cerdas lalu saat kaya, lu merasa kekayaan itu semata-mata hasil upaya lu? Banyak yang dari kondisi dan latarbelakangnya aja, kayak ga mungkin buat jadi kaya, walau mereka juga sudah berjuang keras. Belum lagi golongan disabilitas bro, saudara-saudara kita yang cacat, yang sakit-sakitan, mereka banyak keterbatasan karena kondisi, sedih deh lihatnya. Menjadi kaya itu bukan semata-mata usaha manusia.

Lihat Klik Gerobak Sebagai Rumah Dua Anaknya

Terus siapa yang salah?

Salah gimana? Kalau terkait mengentaskan kemiskinan, menurut gue salah satu yang bisa 'disalahkan' adalah gaya hidup mewah. Eh gue ngomong ini khususnya buat yang yang percaya Tuhan ya. Karena Tuhan itu kan nyiptain orang beda-beda yak. Ada yang ditempatkan di daerah 'basah', maksudnya disitu orang berkesempatan untuk hidup layak dan bisa kaya, tapi Dia juga menempatkan orang di daerah 'kering kerontang' dimana susah untuk hidup layak. 

Jadi, buat orang-orang yang percaya adanya Tuhan, seharusnya ia tidak pantas hidup mewah, apalagi saat masih ada orang miskin, lapar, sudah sakit ditambah miskin, sudah cacat, sakit, miskin juga dan seterusnya. Menurut pemahaman gue nih ya, orang-orang kaya itu seharusnya menyadari bahwa kekayaan mereka itu, ya untuk memberi manfaat dan kebaikan bersama, bukan untuk kemewahan diri.

Lihat klik Potret Kemiskinan di Indonesia

Terus kemewahan itu harus hilang gitu? Terus gimana orang yang kerja di pabrik-pabrik yang bikin barang mewah?

Ya susah banget lah dihilangin. Kemewahan kan terkait kesenangan. Sama kayak mau nutup pabrik rokok, apa bisa? Sindikat narkoba apa bisa hilang? Keinginan manusia akan kesenangan itu begitu kuat, ya susah lah mau menghilangkan kemewahan. Kecuali Tuhan berkehendak.

Terus kenapa Tuhan menjadikan orang kaya?

Ya mereka dipercaya, diberi amanah menjadi saluran kebaikan. Gini sih menurut gue, kan ada yang memang lahir kaya, ada yang miskin, ada yang lahir pintar, ada yang dari otaknya aja terlahir minus, ada yang lengkap badannya, ada yang cacat, ada yang sehat, ada yang sejak lahir ya sakit-sakitan dan seterusnya, jadi logikanya orang kaya itu diberi amanah dan kepercayaan untuk menolong orang, kekayaan itu sama sekali bukan untuk bermewah. Eh sekali lagi, ini khususnya buat orang yang percaya Tuhan ya. Makanya Tuhan menciptakan orang kaya dan orang miskin itu untuk saling melengkapi dan mengasihi. Yang lebih berbagi ke yang kurang, yang kuat melindungi yang lemah. Kalau masih ada orang yang bermewah-mewah sementara banyak yang miskin bahkan lapar, ya lu bisa nilai sendiri deh.

Lihat klik Tunawisma di Los Angeles

Terus gimana tuh dengan rumah ibadah mewah, para rohaniwan/rohaniwati yang tampak hidupnya mewah?

Ya lu pikir sendiri deh. Lah Tuhan sudah meneladankan kesederhanaan dan kebersahajaan lewat segala hal, termasuk pengikut-pengikutnya yang dipuja-puji banyak orang. Sudah banyak lho contoh-contoh dalam perkataan Nya, ayat nya, firman Nya, juga dalam dunia yang diciptakan. Kesederhanaan itu kan seharusnya lekat dengan kerendahhatian, sikap peduli, berempati dan kasih sayang.

Terus dosa dong, semua orang yang bermewah-mewah?

Kagak taulah, gue kan buka ahli agama, gue cuma mikir aja. Gue yakin banget Tuhan itu ada, gue ngerasain, lalu gue belajar tentang ajaran dan jalan Nya, belajar agama gue, terus gue lihat kenyataan di dunia dan kehidupan, banyak yang miskin, lapar, sakit, menderita. Jadi menurut pemahaman gue, gaya hidup orang yang percaya Tuhan seharusnya hidup sederhana aja. Tanpa kemewahan masih bisa senang-senang dan seru-seruan kok. Tuhan kasih kesenangan dalam kesederhanaan itu berlimpah.

Sebetulnya hampir semua orang memang bermewah diri, gue sama lu ya termasuk, walau kita belum kaya ya, bisa dari gaya hidup sehari-hari. Tapi kita sadar ga sih, selama kita bermewah-mewahan maka semakin jauh kita dari jalan Cinta Kasih Tuhan, dari cahaya Nya. Walau kita sudah melaksanakan kewajiban agama, kewajiban kepada negara, membantu lingkungan sekitar, terus kita merasa berhak bermewah-mewah? Sementara masih banyak yang miskin, lapar, sakit, menderita? Hidup sederhana itu banyak sekali manfaatnya lho, secara jasmani, rohani. mental maupun psikis, sementara kemewahan itu kenikmatan raga, duniawi dan ego diri semata.

Lihat klik 5 Negara Termiskin di Dunia

Terus mewah itu gimana ukurannya?

Sebetulnya yang paling bisa menilai ya orang itu sendiri dan Tuhan sih. Tapi ya merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kita bisa kok menilai. Jadi menurut KBBI, mewah itu adalah serba banyak, serba indah, serba berlebih, mahal. Tapi menurut gue, kalau lu beli sepatu sport mahal karena lu atlit lari ya menurut gue itu bukan mewah. Intinya, kemewahan itu terdorong kesenangan berlebih dan ego diri.

Lha terus lu tadi bilang lu pingin kaya juga?

Iya sih he he, tapi kan bukan untuk bermewah-mewah, niat gue ya, tapi ya ga tahu juga. Orang itu kalau sudah dikasih kekayaan, hampir semua lupa. Emang itu kecenderungan manusia. Pokoknya satu kalimat ini aja deh yang perlu diingat, sebelum kita pingin kaya yaitu: masih banyak yang miskin, lapar, sakit, menderita. Nah jadi motivasi kita bisa teruji deh 'kenapa sih gue pingin kaya'

Mmm agak bingung sih gue

He he, bingung ya? Mm..yang penting kita terus semangat belajar aja bro, biar makin ngerti dan dan jadi orang yang lebih bermanfaat, bagi kehidupan bersama ini, kita bangun kesadaran dari diri sendiri. Eh eh, mm..menurut gue ada yang lebih seru sih dari kaya..

Halah, gue masih bingung, eh lu tambahin lagi. Apa tuh yang lebih seru? Kepo

Ntar ah jangan disini, ntaran aja, ngopi dulu lah (bersambung > klik Cukup Lebih Baik Dari Kaya?)

(Tim Rbebe)