Perjalanan Sumpah Pemuda

Tim RBeBe - 17 May 2024

(Klik tulisan BIRU untuk tertaut ke sumber lain)

Tahun 1926, Kongres Pemuda I telah diadakan di Batavia bersama seluruh organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Betawi, serta organisasi pemuda lainnya dan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya.

'Sumpah Pemuda' berawal dari keputusan Kongres Pemuda II yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta ). Isi putusan kongres-yang naskah orisinilnya diabadikan menggunakan ejaan Van Ophuijsen-, adalah sebagai berikut:

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Rumusan Kongres tersebut ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo yang membacakannya, lalu dijelaskan oleh Moehammad Yamin. Putusan Kongeres tersebut adalah satu tonggak utama dalam kemerdekaan Indonesia. Pada kongres tersebut, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman juga ditetapkan sebagai lagu kebangsaan.

Judul ataupun istilah 'Sumpah Pemuda' awalnya tidak ada dalam keputusan kedua kongres pemuda tersebut. Istilah 'Sumpah Pemuda' dimunculkan pada 28 Oktober 1957 dan dirayakan dalam skala besar untuk pertama kalinya. Sukarno menggunakan momen tersebut untuk menyerang simpatisan pemberontak daerah. 

Mulai tahun 1959, melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, setiap tanggal 28 Oktober dijadikan Hari Nasional peringatan Sumpah Pemuda.

Semoga bermanfaat. Tetap semangat.

(Tim Rbebe)