Saat Berkata I Love You | Langgeng

Tim RBeBe - 19 May 2024

Sayang, saat kita (saling) berkata I Love You, sang bijak berpesan, bukan karena rupa atau sikap, bukan cantik, tampan, baik hati, pekerja keras, pintar atapun kelebihan lainnya. Itu semua bisa luntur, berubah dan hilang. Aku telah memutuskan memilih dan menerimamu, kamupun telah memutuskan memilih dan menerimaku, dengan sadar dan tanpa paksaan. 

Fisik akan menua, kulit akan keriput, rambut memutih bahkan rontok, tubuh melebar atau menyusut. Saat menikah semua akan terbuka, maaf, kudis di pantat bisa terlihat jelas, bau "ketek" dan mulut yang menusuk bisa menjadi kejutan, cap 'penyakitan' bisa mendadak muncul karena fisik yang menurun.Perilaku bisa berubah, karena dulu sifat dan watak asli dulu masih belum terlihat atau tertutupi, dulu kita mungkin hanya bersenang-senang, merayakan rasa yang meluap-luap, sekarang rasa itu pudar. Saat menikah sedikit-demi sedikit semua terbuka, bisa jadi ada malas, jorok, bosan. Sikap menuntut bisa membuat kemarahan meledak. Kesabaran kita mungkin habis bahkan minus saat keuangan minus. 

Klik Pasangan Tanpa Melihat Fisik

Sayang, saat kita berkata I Love You apakah itu rasa ego dan kesenangan? Manusia memang menyenangi fisik yang indah atau perilaku yang baik, itu manusiawi. Tapi apakah cinta (sekedar) itu? Bukankah makna cinta jauuuuh lebih mulia?

Klik Reka ulang: Kisah Nyata Cinta Seorang suami

Sayang, saat kita berkata I Love You bukankah itu Cinta Kasih? Arti 'Kasih' adalah memberi. Tentu saja memberi yang baik. Seperti cinta Ibu yang tulus kepada anaknya, atau Tuhan yang mencintai umat Nya, ciptaan Nya dan terus memberikan yang terbaik bagi semua orang. Cinta Kasih tercurah bagi setiap orang, indah ataupun buruk rupa, baik ataupun buruk hati. Kiranya itu menjadi pedoman kita.

Sayang, saat kita berkata I Love You, yuk kita saling berusaha, memberi, mendukung, berdoa dan mengharapkan yang terbaik, berkorban, berjuang agar kita menjadi manusia yang baik dan benar sesuai iman yang kita percaya. Seperti apa yang Pencipta kehidupan teladankan kepada kita. Mari kuatkan dan teguhkan hati untuk kita perbuat satu sama lain.

Sayang, saat kita berkata I Love You, yuk terus berniat, memberi, bersikap, berkata baik, berjuang sehabis-habisnya, walaupun salah satu dari kita mungkin nanti berubah. Bisa dari rupa atau perilaku, mungkin ada penghianatan, sikap kasar, perselingkuhan atau lainnya. Memang susah sekali, bahkan seperti tidak mungkin, tapi ada kekuatan yang kita yakini, imani. Teladan yang mencontohkan untuk tetap mencintai si jahat dan merangkulnya dalam kebaikan. Si jahat perlu cahaya untuk berjalan ke arah kebaikan. Tidak ada kebaikan yang sejalan dengan konflik dan perpecahan. Kita telah berjanji dan bersumpah dihadapan Tuhan, akan tetap mencintai dan mendampingi dalam suka dan duka sampai akhir usia. Tuhan akan memberikan rahmat dan pertolongan pada umat Nya, terlebih bagi yang sadar, ikhlas dan sabar.

Sayang, saat kita berkata I Love You, aku akan berjuang memberi Cinta Kasih padamu, yuk kita membangun diri kita, menjadi manusia yang lebih baik, agar bisa (lebih lagi) memberi kebaikan, karena kita percaya itu tujuan manusia hidup. Kita orang-orang yang percaya hidup sebagai ibadah, bermanfaat, menjadi orang yang bertaqwa. Surga kecil bisa terwujud di dunia dan tujuannya di akhirat. Dunia dan hidup ini sementara, sebentar saja, kelak ada yang jauuuuh lebih baik. Itu iman kita.

Klik Bagi Yang Ditinggalkan

Sayang, saat kita berkata I Love You, kalaupun nanti kamu berperilaku buruk bahkan jahat, aku akan berusaha terua berjuang, tetap baik dan tetap 'love you', sebagai ikhtiar ku membawa mu menjadi baik. Kalaupun aku nanti berperilaku buruk bahkan jahat, mohon kamu tetaplah baik, berdoa dan ikhtiar agar aku kembali ke jalan yang baik dan benar. Memang akan sangat sangat sangaaat berat dan sulit, luka itu akan sangat pedih dan menyakitkan, tapi kita seharusnya yakin ada kekuatan Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Pencipta yang akan memberi kekuatan dan pertolongan, tanpa Nya tak mungkin hal baik terjadi. Kepercayaan kita bukan halusinasi kan? Kita sudah merasakan keberadaan Nya dalam suka duka keseharian.

Sayang, saat kita berkata I Love You, yuk terus membangun kesadaran, itulah makna hidup, untuk saling mengasihi, memberi yang baik satu sama lain, seperti Sang Maha Pengasih telah melakukannya kepada kita, ciptaan Nya yang sering sekali lalai.

Sayang, aku sepertinya kebanyakan ngomong deh, yuk 'just do it' aja ya, seperti slogan sepatu terkenal itu.

(Artikel ini kerjasama tim RBeBe dengan program Langgeng)

Mari bantu (klik) Wujudkan 100 Materi Belajar Bagi Masyarakat.

Kritik dan masukan mohon sampaikan kepada kami. Terimakasih.