Otong, Cerminan Pemuda Indonesia

Tim RBeBe - 27 October 2021

Sehari sebelum peringatan Sumpah Pemuda, kami berkunjung ke suatu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat / PKBM yang terletak di kota Jakarta, ibukota Indonesia. Kami ditugaskan membuat video untuk menggambarkan profil siswa di PKBM yang telah mendapatkan bantuan dana untuk sarana pendidikan. Dipilihlah satu siswa, sebut saja namanya Otong. Ia dipilih karena dinilai dapat memberi contoh baik yaitu bekerja sambil bersekolah. Otong tidak pintar, namun dapat mengikuti kegiatan di sekolah tersebut dengan baik. Saat kami mencoba berbicara dengannya, Otong terbata-bata menjawab, dia berusaha merangkai kata dan bersuara lirih malu-malu. "Dia memang pemalu, nyengar-nyegir saja kalau ditanya", timpal gurunya.

Bersekolah dan Bekerja

Di PKBM, saat itu Otong mengikuti kejar paket C di tahun pertama, setingkat kelas 1 SMU atau kelas 10. Sembari bersekolah, tiap hari Otong bekerja sebagai petugas sampah. Sepulang sekolah, ia akan mengambil gerobaknya yang diparkir dekat lokasi kuburan, lalu menyusuri lorong-lorong jalan rumah-rumah kecil dan mepet warga ekonomi bawah di ibukota. 

Mulailah Otong mengumpulkan sampah warga yang memakan waktu sekitar 3 jam, lalu ia bawa sampah-sampah itu ke tempat penampungan dan memilahnya. Malamnya, ia kembali ke tempat penampungan menunggu truk pengangkut sampah untuk membawa sampah yang ia kumpulkan. 

Otong tinggal bersama dua kakak lelaki dan ibunya dirumah kontrakan yang redup, kotor dan kumuh, berukuran sekitar 3x6 meter dan sering kebanjiran. Ayah Otong sudah lama meninggal karena sakit.

Dirumah, dengan berderai air mata, ibu Otong bercerita, betapa susahnya Otong kalau diminta belajar, "Ya semoga dia berhasil jadi orang", ucap ibunya. Kondisi rumah dan lingkungan Otong memang bukanlah kondisi yang nyaman untuk belajar. Otong bisa memanfaatkan kegiatan dan sarana belajar di sekolah. Guru-guru di sekolah Otong menaruh harapan besar padanya agar kelak ia berhasil menggapai cita-citanya, yaitu menjadi tentara. 

Saat kami menemani Otong, dua kali terlihat Otong jajan minuman ringan seharga seribuan. Saat berkumpul dengan temannya, dari jauh kami amati, terlihat asap disekitaran wajah Otong, entah apakah ia merokok seperti kakak tertuanya yang berumur 25 tahun. Kakak Otong baru saja di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di suatu apartemen. Saat ini ia sedang mencari pekerjaan. 

Potret Pemuda Indonesia

Otong mungkin mewakili gambaran banyak pemuda Indonesia. Berasal dari keluarga miskin yang bersekolah dan mempunyai cita-cita yang baik. Namun dalam kesehariannya, tampak masih jauh dari cukup untuk mendekati arah menuju cita-citanya. Kebiasaan, pergaulan, lingkungan termasuk keluarga inti, ekonomi dan banyak faktor yang kurang mendukung, bisa menghambat Otong meraih masa depan yang lebih baik. Berbagai faktor menghimpitnya, walaupun tentu saja selalu ada celah baik yang bisa diperjuangkan, hidup memang suatu perjuangan keras, namun selalu ada setitik cahaya dalam kondisi segelap apapun. 

Selain Otong, ada orang muda yang tidak mendapatkan akses pendidikan karena satu dan lain hal, ada juga yang salah pergaulan atau pola asuh orangtua sehingga bersikap buruk bahkan jahat, ada juga yang mempunyai keterbatasan fisik ataupun mental dan lain sebagainya.

Klik Berbagai Kasus Kekerasan Oleh Remaja (KOMPASTV)

BERBUAT APA?

Untuk para pemuda Indonesia, generasi penerus bangsa: mari bahu membahu mendobrak pintu-pintu penghalang, atasi dan "manfaatkan" keterbatasan, karena keterbatasan bisa membentuk mental, daya juang, kesabaran dan ketekunan. Terus berdoa dan berusaha. Mari bangun kualitas diri, karakter baik serta gaya hidup yang produktif. Selalu ada pintu dan kesempatan terbuka, cari pergaulan yang positif, masih ada orang-orang baik. Mari terus berjalan kedepan dengan hati dan akal sehat.. 

Klik Belajar Gratis Di Rbebe

Untuk para pemerhati kaum muda: mari peduli, ujudkan doa dengan aksi nyata, beri perhatian, dampingi, dengar, jadilah sandaran, cahaya, inspirasi, paling tidak untuk lingkungan sekitar, melalui berbagai wadah, Karang Taruna, organisasi kepemudaan lingkup agama atau komunitas pemuda lainnya. Mari sediakan bahan bakar dan pijakan untuk mereka lepas landas ke puncak cita dalam cinta. Kita Indonesia.

Semoga bermanfaat. Tetap semangat.

(Tim Rbebe)